Site icon Kelurahan Bandulan Kota Malang

KKN KELOMPOK 4 MAHASISWA UNIVERSITAS MERDEKA MALANG TAHUN 2024

REVITALISASI URBAN FARMING DAN EDUKASI MASYARAKAT UNTUK CEGAH STUNTING

KKN KELOMPOK 4 MAHASISWA UNIVERSITAS MERDEKA MALANG TAHUN 2024

REVITALISASI URBAN FARMING DAN EDUKASI MASYARAKAT UNTUK CEGAH STUNTING

Seperti semester sebelumnya, LPPM Universitas Merdeka Malang melakukan Kegiatan rutin pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa berupa Kuliah kerja Nyata (KKN). pengabdian ini dilakukan serentak di seluruh Kecamatan Sukun.. Salah satu lokasi adalah Kelurahan Bandulan yang diikuti oleh kelompok 3 dan 4 yang ditempatkan di RW 4 dan 5. KKN ini dilaksanakan selama Bulan Agustus dan kelompok 4 beranggotakan 20 mahasiswa dari semua program studi, yang dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan  Dr. Nanis Hairunisya, M.M.

KKN diawali dengan acara seremonial penerimaan peserta di Kelurahan Bandulan. Sebagai langkah awal, mahasiswa melakukan survey ke masyarakat, terutama Bapak RW 5 beserta jajaran RT dan masyarakat yang diajak bincang-bincang santai. Berdasar hasil survey ini maka ditetapkan program kerja (proker) fisik dan non fisik. Proker fisik berupa urban farming dalam bentuk budidaya ikan lele dan revitalisasi sayuran dan bumbu dapur. Sedangkan proker non fisik berupa Edukasi masyarakat tentang budaya lingkungan dan hidup sehat serta budaya konsumsi makanan bergizi.

Proker ini dilatarbelakangi oleh potensi air yang melimpah di RW 5, adanya lahan kosong disebelah Balai RW, budaya gotong royong masyarakat dan semangat untuk meningkatkan ketahanan pangan perkotaan. Namun demikian potensi sumberdaya ini belum dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi masyarakat dalam mencegah stunting. Pengurangan stunting pada anak merupakan tujuan pertama dari 6 tujuan dalam Target Gizi Global untuk tahun 2025 dan indikator utama dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan kedua yaitu Nol Kelaparan. Untuk itu proker pertama dan kedua difokuskan untuk mencegah stunting baik secara fisi maupun non fisik.

Program kerja fisik berupa pembuatan kolam untuk budidaya ikan lele dan penanaman kembali  berbagai macam sayuran seperti swai, bayam, kangkung dan kacang panjang. Untuk menambah variasi tanaman yang dibutuhkan sehari-hari juga ditanam bermacam bumbu dapur berupa kunyit, jahe, lengkuas, kunci dan kencur untuk meningkatkan gizi masyarakat. embuatan kolam ikan ini merupakan langkah awal dalam memberdayakan masyarakat RW 5 untuk memperkuat pengadaan pangan dengan usaha sendiri.

Anak stunting cenderung lebih rentan terhadap infeksi karena daya tahan tubuhnya tidak seoptimal anak-anak lain seusianya. Infeksi dalam tubuh dapat berdampak pada proses pencernaan makanan dan penyerapan gizi. Hasil dari urban farming dan bididaya ikan lele sebagai salah satu strategi ketahanan pangan di rw 05 bertujuan juga untuk memenuhi gizi dalam pencegahan stunting.

Revalensi stunting pada anak di Indonesia tetap tinggi selama dekade terakhir, dan di tingkat nasional sekitar 37%. Meski jumlah kasus stunting di wilayah RW 5 saat ini tergolong rendah, namun upaya pencegahan harus tetap menjadi prioritas untuk memastikan generasi mendatang terlindungi dari risiko tersebut. Peningkatan pengetahuan tentang lingkungan hidup sehat dan penggunaan pangan lokal bergizi diharapkan menjadi salah satu langkah mencegah stunting dan meningkatkan asupan gizi anak dan masyarakat secara umum. Untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, pemerintah harus melakukan intervensi terhadap ibu yang berpendidikan rendah. Intervensi meliputi sosialisasi intensif tentang peningkatan status gizi  dan mempraktikkan kebiasaan pemberian makanan bergizi dan hidup di lingkungan yang sehat

Berdasarkan laporan WHO, tinggi badan anak stunting sulit dikejar ketertinggalannya terutama setelah anak berusia 2 tahun. Sebab, efek stunting setelah 2 tahun bersifat permanen dan tidak bisa diperbaiki. Namun, stunting masih dapat diperbaiki jika gejalanya terdeteksi sesegera mungkin di usia 0-2 tahun.

Untuk proker satu, proses pertama yang dilakukan adalah membuat kerangka kolam, mulai dari pemotongan paralon sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan, kemudian membuat adonan semen yang nantinya dimasukkan ke dalam pot dan ke dalam paralon. Semen dimasukkan ke dalam paralon diperuntukkan agar paralon dapat berdiri kokoh sebagai penyangga terpal untuk kolam.

Setelah kerangka kolam selesai dibuat, paralon disambungkan menggunakan sambungan pipa T dan L dan diberi lem pipa untuk merekatkan sambungan. Setelah itu proses penyambungan dan pengeleman selesai, dilanjutkan dengan pemasangan terpal.

Sebelum memasukan benih lele, terpal dicuci kemudian diberi pelepah pisang yang berguna untuk mendetox bahan kimia yang ada di terpal. Proses perendaman dilakukan selama 4 hari, pada hari berikutnya kolam mulai diisi dengan air.

Setelah terpal tercuci bersih dan air sudah diisi, selanjutnya benih ikan lele mulai ditebar. Setiap hari pagi dan sore, ikan lele rutin diberikan makan dengan kualitas high protein. Selain itu, di atas kolam juga diberi jaring penutup berwarna hitam yang sering disebut paranet atau shadingnet. Fungsi pemasangan jaring ini antara lain untuk melindungi kolam dari paparan langsung sinar matahari, menjaga debit air di kolam supaya tidak naik akibat hujan yang bisa menyebabkan ikan lele meloncat keluar. Karena lele memiliki tenaga yang luar biasa dan agresif untuk meloncat dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, dapat membantu menjaga suhu air agar tetap stabil dan mengurangi resiko penurunan kualitas air serta melindungi ikan lele dari potensi predator dan pertumbuhan alga yang berlebihan.

Dari program kerja 1 yang sudah kita lakukan yaitu budidaya ikan lele  terdapat ±450 ekor ikan lele yang bertahan hidup dari 500 ekor bibit yang ditebar. Kedepannya lele dapat di panen pada 2 bulan berikutnya, lele yang telah dipanen dimaksudkan sebagai salah satu langkah mencegah stunting terhadap warga serta balita untuk penunjang protein serta gizi-gizi lainnya. Harga dari bibit lele per 100 ekor bibit dengan Panjang bibit 5-7cm yaitu Rp. 35.000.Kami menggunakan kolam terpal dengan ukuran awal 400cm x 200cm x 150cm namun dikarenakan beberapa pertimbangan bersama warga, kami mendapatkan hasil tetap dimana ukuran rangka kolam terpal yang digunakan ialah 400cm x 200 cm x 100cm dengan ukuran terpal tetap seperti rencana awal. Volume air yang digunakan untuk kolam lele yaitu 6000 liter air yang didapatkan dari 400cm x 200cm x 75cm volume kolam yang digunakan.

Selain budidaya ikan lele, di proker 1 kami juga menanam rempah-rempah dan sayuran seperti  sawi, kangkung, gambas dan tomat. yang terletak di samping balai RW.Selanjutnya kami memberikan papan nama untuk masing-masing rempah-rempah dan sayuran. Pemasangan papan nama bertujuan untuk mempermudah identifikasi, pengenalan dan informasi tanaman.

Data dari kelurahan Di RW  05 kasus stunting masih rendah, untuk itu perlu dilakukan pencegahan. Edukasi dan pembagian makanan sehat bagi anak-anak yang mengikuti posyandu dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat pentingnya pencegahan stunting. Edukasi dilakukan  bersamaan dengan posyandu pada tanggal 22/08/24 di balai rw 05 yang dilakukan oleh tim pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari tim dosen dan mahasiswa KKN. Data  posyandu anak-anak di rw 05 rata-rata berusia 28 bulan (2 tahun) dengan berat badan rata-rata 14,64 kg  dan tinggi badan 76,05 cm. Maka itu tim pemberdayaan masyarakat melakukan Sosialisasi mengenai pentingnya pencegahan stunting kepada ibu-ibu diwilayah rw 05 

Exit mobile version